PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN PERALATAN BANK SAMPAH UNTUK PEMBERDAYAAN EKONOMI DAN KESEHATAN MASYARAKAT SERTA KELESTARIAN LINGKUNGAN

 

PROPOSAL

PENGAJUAN BANTUAN PERALATAN BANK SAMPAH UNTUK PEMBERDAYAAN EKONOMI

DAN KESEHATAN MASYARAKAT SERTA KELESTARIAN LINGKUNGAN

 

 

 



 

DIAJUKAN OLEH:

BANK SAMPAH GREEN SELARAS

JL. MERANTI PERUMAHAN NUSA INDAH RT 07 RW 01

KEL. PERHENTIAN MARPOYAN, KEC. MARPOYAN DAMAI

TELP : 0822-1449-0841

 

 

 

JULI 2023


JUDUL:

Proposal Pengajuan Bantuan Peralatan Bank Sampah Untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Serta Kelestarian Lingkungan

 

LATAR BELAKANG

Sampah adalah limbah padat yang berasal dari hasil sisa-sisa yang tidak termanfaatkan oleh kegiatan manusia baik di perkotaan maupun pedesaan yang makin konsumtif.Salah satu cara mengubah perilaku masyarakat (social behavior) agar tidak membuang sampah ke sungai, selokan, membakar dengan cara penerapan strategi 3R (reuse, reduce dan recycle). Namun konsep ini tidak berjalan dengan baik karena image yang tertanam bagi masyarakat sampah itu adalah barang tidak berharga, tidak bermanfaat, tidak mempunyai nilai ekonomi. Lalu jalan keluarnya yang paling mudah dan gampang adalah “buang” atau asal tak berada di lingkungan sendiri. Image atau stigma ini diyakini dapat diubah dengan menjadikan sampah menjadi berkah dengan upaya mengembangkan ekonomi kerakyatan diperkotaan melalui pengembangan bank sampah.

Hal ini yang kemudian menjadi sumber penyebab banjir dan sumber penyebaran penyakit. Sampah masih merupakan permasalahan yang hingga kini belum terselesaikan bagi bangsa Indonesia dan Salatiga khususnya. Jumlah sampah setiap hari dan rata-rata yang terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) hanya sekitar 20 – 50%, maka sisanya akan berakhir di tempat pembakaran atau sampah akan berada di sungai-sungai sambil menunggu musim hujan. Menurut data Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Kota Pekanbaru (2022), volume sampah di Kota Pekanbaru mencapai 900 hingga 1000 ton/hari. Namun sampah ini sebagian besar sampah ini belum diproses atau didaur ulang menjadi produk yang bermanfaat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi sampah rata-rata diperkotaan mencapai 0,5 kg/orang/hari sampai 0,8 kg/orang/hari. Dari konstanta tersebut, maka sudah dapat diperkirakan berapa banyak volume sampah yang dihasilkan oleh sebuah kota setiap hari dengan mengalikan dengan jumlah penduduk yang ada.

Pemasalahan sampah semakin meningkat seiring bertambahnya penduduk dan adanya perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat yang menghendaki segala sesuatu yang bersifat simple dan praktis. Persoalan sampah yang tidak teratasi akan mengancam  kehidupan manusia dan lingkungan secara umum, seperti gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan (tanah, air, maupun udara).

Pentingnya hal ini maka sejak 2008 sudah ditetapkan Undang-Undang Pengelolaan Sampah No.18 Tahun 2008. Juga adanya kebijakan presidenterkait pencanangan gerakan Menuju Indonesia Bersih.

Disamping dampak buruk dari sampah, sebenarnya sampah mempunyai potensi yang cukup besar sebagai aset usaha apabila dapat dikelola dengan baik. Sampah yang dikelola


secara kreatif mampu memberikan sumber pendapatan yang menjanjikan. Hanya saja masyarakat belum sadar benar bagaimana mengelola sampah dan mengolahnya menjadi sumber daya yang mampu menambah sumber pendapatan bagi keluarga. Bank sampah adalah salah satu alternatif pemecahan persoalan sampah yang dapat memberikan manfaat ganda bagi masyarakat. Secara prinsip bank sampah melaksanakan mekanisme sepert layaknya  bank pada umum tetapi yang ditransaksikan adalah sampah yang berasal dari rumah tangga atau masyarakat dengan mengintegrasikan pendidikan lingkungan dan ekonomi. Bank sampah ialah bank yang melayani masyarakat menabung seperti bank-bank pada umumnya bedanya kalau di bank umum orang menabung berupa uang tetapi di bank sampah masyarakat menabung berupa barang bekas berupa: besi-besi bekas, kardus bekas, segala plastik bekas, kaleng minuman bekas, tembaga, alumunium dll. Bank sampah akan menyimpan dan mengelola sampah dari masyarakat, masyarakat yang menabung sampah akan menjadi nasabah dari bank sampah dan diberi buku tabungan.

Kegiatan bank sampah ini dapat mengurangi volume sampah berupa botol plastik, kaca, kardus, koran bekas dan lain sebagainya yang dapat mengurangi sampah sampai 70- 80% untuk tidak di buang ke TPA dan sampah telah dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi kerakyatan bagi masyarakat dalam bentuk tabungan bank sampah yang merupakan tambahan penghasilan.

Untuk dapat mengelola sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan sumber pendapatan membutuh keterampilan dan kreativitas untuk mengolahnya. Potensi sampah/limbah yang bernilai ekonomi antara lain adalah sampah/limbah plastik,  kertas, botol, kaleng yang sering tidak dilirik oleh banyak orang bahkan dibuang dan dibakar. Limbahini ternyata bisa bernilai ekonomi tinggi bila dikelola dengan ketrampilan yang tepat.

Pelaksanaan bank sampah sesungguhnya mengandung potensi ekonomi (economic opportunity) kerakyatan yang cukup tinggi karena kegiatan  bank  sampah  dapat  memberikan out-put nyata bagi masyarakat dalam kesempatan kerja (job creation). Juga menjadi penghasilan tambahan bagi pegawai bank sampah dan masyarakat penabung sampah (nasabah). Sebenarnya yang paling terpenting adalah adanya pendidikan lingkungan agar lingkungan terjaga dengan baik terbebas dari sampah, penyakit malaria, sumber penyakit lainnya dan terbebas dari banjir/genangan serta tekanan volume sampah terhadap TPA semakin berkurang sehingga umur TPA bisa lebih panjang.

Sebagai catatan untuk kegiatan Bank Sampah Green Selaras di komplek Perumahan yang mempunyai nasabah sebanyak 30 KK telah berputar uang sebanyak kurang lebih 300 – 5000 ribu rupiah per bulan. Kegiatan teller hanya dibuka selama 2 jam dalam seminggu, yaitu Minggu dengan memperkerjakan sebanyak 4 orang tenaga kerja.

Dengan luasnya daerah jangkauan dan keterbatasan transportasi ini bank sampah green selaras belum dapat beroperasi secara maksimal. Dari 9 RT dalam satu wilayah RW baru 4 RT yang dapat terjangkau. Saat ini sistem kerja bank sampah green selaras hanya sekedar menunggu nasabah yang akan datang untuk setor sampahnya.selanjutnya setelah dipilah akan disetorkan lagi ke bank sampah induk.

Dari memilah ini bank sampah green selaras mendapatkan hasil dari nilai selisih harga. Sementara gaji untuk pekerja baru dapat dibagi sekali dalam setahun dikarenakan nilai nominalnya yang sangat kecil.

Dari permasalahan ini dapat kita ketahui, bahwa sampah yang dianggap tidak bernilai ternyata jika dipilah dengan benar masih bisa bernilai jual, apalagi jika sampah tersebut didaur ulang menjadi sebuah produk.

Beberapa kali kami melakukan percobaan dalam pengolahan sampah, antara lain ternak manggot dan sobotik (sofa botol plastik) dan alhmadulillah karya, sobotik karya pertama kami dibeli oleh Pak Ayat Cahyadi (Wakil Wali Kota Pekanbaru (2017—2022), dan hasil manggot kering produksi kami di ujicobakan pada  burung dan ayam kampung milik warga sekitar. Karena keterbatasan dana dan lahan akhirnya produksi kami terhenti sampai dipercobaan saja.

Melalui program bank sampah ini pada dasarnya masyarakat mempunyai akses atau kesempatan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan, maka dari itu untuk mendukung kinerja bank sampah Green Selaras, diperlukan dukungan dan peralatan dan bahan – bahan penunjang produk yang dikelola oleh Bank Sampah Green Selaras, oleh karena itu melalui proposal ini kami mengajukan permohonan bantuan peralatan dan bahan baku penunjang.

 

 

TUJUAN PROGRAM

Tujuan membangun bank sampah sebenarnya bukanlah bank sampah itu sendiri, tetapi adalah strategi dalam mengembangkan dan membangun kepedulian masyarakat agar dapat “berteman” dengan sampah bukan “bermusuhan”. Melalui pengembangan ekonomi berbasis keluarga/masyarakat berupa penjualan hasil sampah serta mengembangkan kerajinan kreatif dan inovatif berupa pemanfaatan sampah menjadi kerajinan tangan, pembuatan kompos, usaha tanaman hias dan manfaat lain yang mempunyai nilai ekonomi kreatif.

Melalui proposal ini, tujuan mengajuan bantuan alat ini adalah:

1.          Pengadaan alat untuk mendukung usaha mengelola sampah/limbah berbasis keluarga yang berwawasan kesehatan dan lingkungan.

2.          Meningkatkan kinerja kelompok usaha pengelolaansampah/limbah melalui dukungan peralatan.

3.          Mengoptimalkan penggunaan peralatan melalui pelatihan dan praktek produksi sampah/limbah.

4.          Membangun sistem organisasi usaha untuk mendukung program-progaram Bank Sampah Green Selaras

 

OUTPUT/HASIL YANG DIHARAPKAN

1.          Tersedianya alat untuk untuk mendukung usaha pengelolaan sampah/limbah berbasis keluarga yang berwawasan kesehatan dan lingkungan.

2.          Meningkatnya kinerja kelompok usaha pengelolaan sampah/limbah melalui dukungan peralatan.

3.          Optimalnya penggunaan peralatan melalui pelatihan, praktek, produksi sampah/limbah.

5. Terbangunnyasistem organisasi usaha yang mendukung program Bank Sampah.

 


STRATEGI

Program bersifat partisipatif dan menekankan keintegrasian dan berkesinambungan program.

 

PROGRAM

1.       Pengadaan alat.

Sejak 2 tahun yang lalu Bank Sampah Green Selaras melaksanakan program pengelolaan sampah/limbah bagi warga masyarakat di RW 01, Kel Perhentian Marpoyan Kec, Marpoyan Damai. Untuk mengembangkan pengelolaan yang sudah berjalan, diperlukan tambahan peralatan ketrampilan pengelolaan sampah/limbah, antara lain:

 

NO

URAIAN

UNIT

1

Kendaraan pengangkut sampah

1

unit

2

Cangkul

3

unit

3

Sekop

3

unit

4

Garuk

3

unit

 

5

Pemilahan sampah

plastic, kertas, kaleng, organik

 

1.000

 

buah

6

Sendok semen/cetok

5

unit

 

URAIAN

UNIT

7

Parang

2

unit

8

Wearpak/seragam

10

unit

9

Sepatu boot

10

unit

10

Helm proyek

10

unit

11

Sarung tangan karet

10

unit

12

Sarung tangan kain

10

unit

13

Masker

10

unit

14

Kacamata plastic

10

unit

15

Timbangan duduk

1

unit

16

Timbangan gantung

1

unit

17

Rak besi

1

unit

18

Keranjang plastic

4

buah

19

Tong komposter

4

buah

20

Tong pemilah sampah

4

buah

21

Mesin Gergaji Triplek

1

unit

22

Mesin Gergaji kayu

1

unit

23

Mesin bor

1

unit

 

 

 

 


2.       Optimalisasi penggunaan alat melalui pengelolaan sampah/limbah.

Materi pembelajaran didesain dengan prosentasi 70% praktek dan 30% teori. Diarahkan agar peserta didik bisa menggunakan ketrampilannya untuk memulai pengelolaan sampah di rumah tangganya dan di lingkungan rumah atau sekitar rumahnya. Tatap muka dilakukan 3 kali dalam seminggu selama 2 jam yang pengaturan waktunya disesuaikan bersama peserta didik sesuai dengan jenis pelatihannya. Tahapan pelatihan pengelolaan sampah/limbahantara lain:

 

·       Pemilahan sampah/limbah organik dan non organik (plastik, kertas, kaleng, botol, besi, dsb).

·       Pengenalan alat dan bahan pendukung pengolahan limbah organik.

·       Pelatihan mekanisme alur masuk sampah/limbah rumah tangga ke bank sampah.

·       Pelatihan mekanisme alur keluar sampah/limbah dari bank sampah ke pengepul.

·       Pengenalan metode pengelolaan sampah/limbah anorganik dan organik.

·       Praktek pengelolaan sampah/limbah anorganik dan organik.

·       Praktek penyelesaian akhir.

 

 

SASARAN

 

Sasaran program ini sebanyak warga masyarakat usia produktif disekitar wilayah kegiatan Bank Sampah dan lingkungan terdekat yang berdampingan yang berpotensi memperoleh dan mengembangkan ketrampilan untuk memperoleh sumber ekonomi rumah tangga.

 


 

 

 

Pekanbaru, 15 Juli 2023

 

 

Bank Sampah

Green Selaras

 

 

 

 

 

 

 

.........................................

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengetahui, RW 01

 

 

 

 

 

 

………………..

 

Posting Komentar